[PUBLISHED WORK] Rahasia di Balik Perayaan Tahun Baru Masehi

www.happynewyear2014wallpapers.org



Makna Esoteris Di Balik Perayaan Tahun Baru

Apa sih yang biasanya orang lakukan di tahun baru? Berlibur ke Bali atau mungkin luar negeri? Melewatkan malam sambil menonton konser artis-artis ternama dari bangku VIP? Atau sekedar menghitung detik-detik pergantian waktu sambil menikmati jagung bakar dan gemerlap kembang api aneka warna bersama teman atau saudara? Semua orang punya caranya sendiri dalam merayakan tahun baru dan uniknya setiap negara di seluruh belahan dunia memiliki cara-cara tertentu dalam merayakan satu even yang sama. Menariknya seluruh negara di belahan dunia manapun tampaknya memiliki mind-set yang sebelas dua belas dalam menyikapi dan merayakan tahun baru.

diambil dari hellogiggles.com Beginikah rencana tahun barumu?


Berdasarkan website Tempo, di sejumlah negara di Amerika Tengah dan Selatan, termasuk Venezuela dan Brasil, misalnya, perayaan Tahun Baru diwarnai dengan dress code pakaian berwarna cerah. Kostum ini dipercaya membawa keberuntungan. Pakaian yang cerah berarti masa depan cerah. Pakaian merah adalah simbol cinta, sedangkan kuning adalah simbol keberuntungan berupa materi atau uang. Di Denmark, para warganya punya tradisi saling melemparkan piring atau barang pecah belah. Mereka saling melemparkannya ke tetangga dan setelah itu membersihkan pecahannya. Semakin banyak pecahan yang diperoleh artinya si penerima pecahan akan mendapat teman yang banyak. Aneh juga kan? Dilempari barang pecah-belah kok malah senang? Biar nggak berbahaya seharusnya piringnya diganti alas daun pisang aja kan? Sedangkan di Inggris, Kanada, India, Australia, Selandia Baru, Taiwan, Filipina dan Indonesia sendiri, walau detailnya berbeda, tahun baru dirayakan dengan kehebohan pesta kembang api.


Apakah kesamaan pola dari semua negara itu? Sebagian besar orang, apapun latar belakang budayanya, mengganggap bahwa tahun baru adalah masa yang sangat istimewa dan patut untuk dirayakan beramai-ramai. Bergantinya tahun baru adalah harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun berikutnya.


Di Belarus misalnya, wanita yang belum menikah akan melakukan tradisi saat pergantian tahun agar segera bertemu pasangannya. Setiap wanita berdiri di dekat tumpukan jagung yang berada di kandang ayam. Siapa yang tumpukan jagungnya pertama kali didekati oleh ayam, maka dialah pemenangnya. Pemenang dipercaya akan segera mendapatkan pasangan. Sejak kapan ya ayam bisa menentukan jodoh bagi umat manusia? Barangkali kalau si Pemenang kemudian ternyata terbukti malah telat nikah, ayam itu bakal digoreng karena dianggap berbohong. Ada-ada saja. Yang lebih aneh adalah, betapa banyak orang yang terjebak dalam hingar-bingar tahun baru, tanpa mengerti makna sesungguhnya dari pergantian tahun. Seolah setelah melakukan perayaan bermacam-macam lalu kehidupan pun akan menjadi segemerlap ledakan kembang api warna-warni itu. Tahukah kita semua, bahwa sebenarnya perayaan tahun baru sendiri menyimpan makna esoteris atau simbol-simbol yang jarang disadari orang umum, dan jejak historis yang dalam?


Berdasarkan sumber dari blog www.satu-media.blogspot.com,  awal muasal tahun baru 1 Januari berasal dari praktik penyembahan kepada dewa matahari bangsa Romawi. Perayaan bangsa Romawi tersebut pada dasarnya adalah penyembahan kepada dewa matahari yang disesuaikan dengan gerakan matahari. Sebagaimana yang kita ketahui, wilayah Romawi (daerah Italia serta negara-negara Eropa dan sekitarnya) yang terletak di bagian bumi sebelah utara mengalami 4 musim dikarenakan pergerakan matahari. Dalam perhitungan sains masa kini yang juga sudah dipahami di masa Romawi kuno, musim dingin adalah pertanda 'mati' nya matahari karena saat itu matahari bersembunyi di wilayah bagian selatan khatulistiwa.



Sepanjang bulan Desember, matahari terus turun ke wilayah bagian selatan khatulistiwa sehingga memberikan musim dingin pada wilayah Romawi, dan titik tterjauh matahari adalah pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya. Lalu mulai naik kembali ketika tanggal 25 Desember. Matahari terus naik sampai benar-benar terasa sekitar 6  hari kemudian.


Karena itulah rakyat Romawi merayakan rangkaian acara 'Kembalinya Matahari' menyinari bumi sebagai perayaan terbesar. Dimulai dari perayaan Saturnalia (menyambut kembali dewa panen) pada tanggal 23 Desember. Lalu perayaan kembalinya Dewa Matahari (Sol Invictus) pada tanggal 25 Desember. Sampai tanggal 1-5  Januari yaitu Perayaan Tahun Baru (Matahari Baru)


Orang-orang Romawi merayakan Tahun Baru ini biasa dengan berjudi, mabuk-mabukan, bermain perempuan dan segala tindakan keji penuh nafsu kebinatangan diumbar disana. Persis seperti yang terjadi pada sebagian masyarakat saat ini.Naudzubillah…


Ketika bangsa Romawi mulai mengakui Kristen sebagai agama negara, maka terjadi alkulturasi agama Kristen dengan agama pagan Romawi. Maka diadopsilah tanggal 25 Desember sebagai hari Natal, 1 Januari sebagai Tahun Baru dan Bahkan perayaan Paskah (Easter Day), dan banyak perayaan dan simbol serta ritual lain yang diadopsi.


Bahkan untuk membenarkan 1 Januari sebagai perayaan besar, Romawi menyatakan bahwa Yesus yang lahir pada tanggal 25 Desember menurut mereka disunat 6 hari setelahnya yaitu pada tanggal 1 Januari, maka perayaannya dikenal dengan nama 'Hari Raya Penyunatan Yesus' (The Circumcision Feast of Jesus)


Sanbenito, Tanda Muslim Telah Murtad, Populer Lagi di Tahun Baru?

Enam abad yang lalu ketika kaum Frank yang beragama Kristen Trinitarian menyerang Kesultanan Muslim Andalusia, mereka menangkapi, menyiksa, membunuh dengan sadis kaum Muslim yang tidak mau tunduk kepada mereka. Coba deh cek sejarah Islam tentang negeri Spanyol. Ketika Andalusia masih berjaya, kota-kota seperti Cordova, Sevilla, dan Alhambra justru menjadi pusat perkembangan sains modern loh. Padahal saat itu, bangsa Eropa yang kini Berjaya itu masih dalam masa kegelapan/dark age. Abad-abad ketika mereka lebih akrab terhadap kepercayaan dan ritual yang berbau okultisme alias klenik ketimbang sains.Sayang kemudian masjid-masjid berarsitektur menakjubkan itu kini kebanyakan justru telah beralih fungsi menjadi gereja.




Setelah menguasai Andalusia, Kaum Trinitarian membentuk lembaga yang bernama Inkuisisi. Sebuah lembaga dalam Gereja Katholik Roma yang bertugas melawan ajaran sesat, atau pengadilan atas seseorang yang didakwa bid’ah (heretic). Dan dalam hal ini yang dimaksud sesat/bidat adalah MUSLIM!


Adalah sebuah pakaian yang diberi nama SANBENITO, pakaian dan topi khas yang dipakaikan kepada tawanan muslim yang telah menyerah dan mau conferso (confert/murtad). Pakaian ini untuk membedakan mereka (para converso) dengan orang-orang lain ketika berjalan di tempat-tempat umum di Andalusia yang saat itu telah takluk di tangan Ratu Isabella dan Raja Ferdinand.


SANBENITO adalah sebuah pakaian yang menandakan bahwa seorang muslim di Andalusia saat itu telah MURTAD. Di Wikipedia sendiri disebutkan bahwa tawanan-tawanan itu kemudian didakwa sesat dan dengan demikian harus dibakar hidup-hidup sebagai hukuman. Jika terdakwa kemudian bersedia convert atau pindah agama (mungkin dalam istilah mereka adalah, “bertobat” dan kembali kepada ajaran Kristen.), mereka tidak akan dibakar hidup-hidup melainkan diberi simpati dengan digantung dulu, baru dibakar. Yee…sama aja dong mati nggak enak? Gimana sih? Selain itu ada satu lagi sanbenito yang diberikan khusus bagi mereka yang ‘bertobat’ sebelum dijatuhi hukuman, yang terakhir ini dibiarkan untuk hidup. Jadi ada 3 jenis sanbenito di masa itu. Masih dari Wikipedia sendiri, target dari inkuisisi ini adalah orang muslim dan orang yahudi.


Bagaimana bentuk pakaian itu? Jubah dan topinya? Ya seperti yang ada di gambar di atas itu. Merasa familiar dengan bentuknya?


Kini, 6 abad setelah peristiwa yang sangat sadis tersebut berlalu, para remaja muslim, anak-anak muslim justru memakai pakaian SANBENITO untuk merayakan TAHUN BARU MASEHI dan merayakan ULANG TAHUN. Meniup trompet-terompet ala topi SANBENITO di saat pergantian tahun. Perayaan-perayaan yang sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah yang justru nyata-nyata berasal dari kaum yang telah merampas kejayaan Muslim Andalusia, dan menghancurkan sebuah peradaban maju Islam Andalusia dengan darah dingin.


Merayakan Tahun Baru Menurut Islam
Teman-teman pembaca Exist, ketahuilah bahwa di jaman modern ini bentuk penjajahan tidak lagi dilakukan secara fisik, melainkan lewat ideologi atau pemikiran. Dan justru inilah yang lebih berbahaya karena bentuknya sangat halus dan terselubung sehingga orang pada umumnya tidak paham jika pikirannya sudah dijajah.


Serangan-serangan pemikiran ini dimaksudkan sedikitnya pada 2 hal yaitu (1) menjauhkan kaum muslim dari pemikiran, perasaan dan budaya serta gaya hidup yang Islami, (2) mengalihkan perhatian kaum muslim atas penderitaan dan kedzaliman yang terjadi pada diri mereka. Kedua hal tersebut jelas terlihat pada perayaan tahun baru yang dirayakan dan dibuat lebih megah dan lebih besar daripada hari raya kaum muslimin sendiri. Tradisi merayakan tahun baru dengan berpesta pora, berhura-hura diimpor dan diikuti oleh restoran, kafe, stasiun televisi dan pemerintah untuk mangajarkan kaum muslimin perilaku hedonisme-permisivisme dan konsumerisme.


Kaum muslim dibuat bersenang-senang agar mereka lupa terhadap penderitaan dan penyiksaan yang terjadi atas saudara-saudara mereka sesama muslim. Dan lewat tahun baruan ini pula disiarkan dan dipropagandakan secara intensif budaya barat yang harus diikuti seperti pesta kembang api, pesta minum minuman keras serta film-film barat bernuansa persuasif di televisi. Semua hal tersebut dilakukan dengan bungkus yang cantik sehingga kaum muslimin kebanyakan pun tertipu dan tanpa sadar mengikuti budaya barat yang jauh dari ajaran Islam.


Kalau dipikir-pikir, berapa banyak uang dan tenaga yang terbakar oleh ledakan ribuan kembang api itu? Belum lagi polusinya. Okelah mungkin ada yang akan beralasan bahwa semua perayaan itu bertujuan untuk menarik meningkatkan minat turis dan pariwisata, sehingga apalah artinya kembang api kalau bisa balik modal? (walau polusinya sih nggak bisa dikembalikan yaa…)


Atau mungkin ada juga yang akan berpendapat bahwa tahun baru menambah pemasukan bagi banyak orang. Restoran-restoran dan hotel-hotel yang dipesan oleh orang-orang yang ingin merayakan tahun baru, konon bayaran dan jumlah tawaran manggung para artis pun meningkat saat tahun baru. Belum lagi para kawula alit yang juga kecipratan rezeki dari hasil berjualan topi, terompet tahun baru, kembang api, dan jagung-jagung bakar yang biasa menemani malam-malam kita untuk melewatkan pergantian tahun. Secara ekonomi, mungkin tahun baru memang menguntungkan. Namun, daripada berdebat akan hal-hal yang tampak luar begitu, bukankah lebih baik kita merenungkan lagi soal makna pergantian tahun. Aduh? Mikir dong? Yee…harus dong! Exist yakin pembaca minimagz ini tentunya pelajar pilihan yang mau maju baik dalam berpikir kritis secara intelektual, maupun perkembangan mental, psikologi, dan spiritualnya.


Pergantian tahun berarti bertambah tuanya umur kita. Berkurang pulalah kontrak kita untuk merasakan kehidupan di dunia fana ini. Waktu akan terus berjalan maju dan suatu saat semua yang hidup pasti akan menemui masa akhirnya. Batere saja bisa habis kalau dipakai terus-terusan, iya kan? Maka pernahkah kita menghayati event pergantian tahun itu dengan bermuhasabah alias berkontemplasi? Apa saja yang sudah kita capai dan lewatkan pada tahun-tahun sebelumnya? Apakah sepanjang tahun kemarin kita sudah meninggalkan catatan yang cukup baik? Atau sebaliknya justru nilai merahlah yang bertebaran di sepanjang jejak masa lalu kita? Menghabiskan malam pergantian tahun dengan begadang nggak jelas dan kemudian kesiangan esok harinya tentu nggak banget kan? Mending waktunya dipakai buat muhasabah atau sholat malam sekalian.


Hadis Rasulullah yang sangat populer menyatakan, ''Barangsiapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, adalah orang yang beruntung”. Bila hari ini sama dengan kemarin, berarti orang merugi, dan jika hari ini lebih jelek dari kemarin, adalah orang celaka.'' Oleh karena itu, hadis ini sesuai dengan firman Allah:  


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (الحشر18)

''Hendaklah setiap diri memperhatikan (melakukan introspeksi) tentang apa-apa yang telah diperbuatnya untuk menghadapi hari esok (alam akhirat) dan bertakwalah, sesungguhnya Allah maha tahu dengan apa yang kamu perbuatkan''. (QS. Al-Hasyar: 18).

            Selain itu cobalah untuk mendalami makna dari surat Al-Ashr, yang jelas-jelas memberikan peringatan tentang waktu. Kita tentunya nggak mau hidup kita cum a diwarnai hingar-bingar semu seperti ledakan kembang api yang hanya sekejap, lalu kemudian menjadi gelap kembali kan?

Wallahualam Bishowwab.

Gusti Aisyah Mizuki Arjuneko
Referensi dan Daftar Pustaka berasal dari:
id.wikipedia.org/wiki/Malam_tahun_baru

Artikel ini pernah dimuat di mini magazine EXIST (milik MYLIFE) edisi tahun baru 2013
Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
guri
admin
December 26, 2014 at 4:04 AM ×

This is a great post i liked it.Thanks for sharing.
Happy New Year 2015
Happy New Year 2015 Wallpapers
Happy New Year 2015 Wishes

Punjabi Wallpapers
HD Wallpapers

Again Thanks.

Congrats bro guri you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Thanks for your comment