Aku paling suka sama ilustrasi cerpenku yang ini. It's much better kalau dibandingin sama ilustrasi cerpen "Arjuna In Love" yang dimuat di majalah yang sama, setahun yang lalu. Iiih... Jadi pingin dimuat di majalah Kawanku lagi biar bisa diilustrasi ama ilustrator di atas; Oh ya waktu itu masih pakai nama pena "Kawaii Neko" |
Diacuhkannya
telpon yang terus menjerit nyaring minta diangkat. Toh si penelpon, siapapun
dia, akhirnya pasti bakalan nyerah juga. Lagipula siapa suruh menelepon
pagi-pagi, hari Minggu lagi. Harusnya seisi dunia juga sudah tahu kalau hari
Minggu adalah “Harmonas” alias Hari Molor Nasional buat Aries. Apalagi
minggu-minggu terakhir ini adalah minggu penuh tugas di kampusnya. Biasa
dosen-dosen lagi “mood”. Makanya Aries sudah bertekad tidak akan membiarkan hal
sekecil apapun mengganggu tidur 'masa hibernasi'nya
Namun,
sepertinya si penelepon tak kunjung menyerah juga biar sudah lima menit
dicuekin. Dan akhirnya, dengan emosi memuncak di ubun-ubun, Aries mengangkat
telepon dan mendamprat si penelepon tak tahu adat itu.
“Brengsek!
Anj...”
Aries
urung memuntahkan kosakata bon-binnya, ketika menyadari suara lembut di
seberang sangat familiar di telinganya. Jelas aja wong yang nelepon ternyata
ceweknya sendiri!
"Eh?
Virgo nih? Oh..sorry...kupikir siapa. Nggak biasanya nelpon pagi-pagi. Napa
Say?" nada suaranya langsung berubah mesra. Dasar Aries! Untuk urusan
pacaran, sambil tidur pun masih bisa ngegombal. Padahal, matanya aja
masih merem-melek.
"Ries!
Dia hilang, Ries!" jerit Virgo histeris.
"Siapa
yang hilang?!" nyawa Aries yang tadinya masih mencar-mencar, langsung
menyatu begitu mendengar sang pujaan hati dilanda masalah.
“Po-pokoknya
dia hilang! Ries, cepetan ke sini ya, please!”
“Iya....tapi
siapa yang hilang Vir?! Jangan panik dulu dong. Minum air dulu sana biar
tenang. Baru cerita!” Sepertinya Virgo menuruti anjurannya, karena setelah itu
Aries mendengar bunyi “Glek”. Cewek itu pun terdengar lebih tenang.
“Ahh...Aries
(Hik) kamu ke rumahku sekarang, ya? (Hik) Please? PLEASE?!!”.
“Tapi
jelasin dulu! Siapa yang hilang?! Eyang putri ya?!”
“(Hik)
Bukan...”
“Kalau
begitu Eyang kakung?!” burunya lagi. Seingatnya kedua eyang Virgo itu memang
hobi banget jalan-jalan tanpa bilang-bilang. Terakhir kali hilang, mereka
ditemukan sedang tertidur di bangku alun-alun. Entah bagaimana pasangan lansia
itu bisa sampai di sana. Maklumlah, sudah sepuh, pikunan lagi. Jadi
rada error gitu.
“Bu....bukan!
(Hik hik hik!)” isak Virgo semakin menjadi.
“Terus
siapa? Bi Inem (pembantu Virgo)?” tanya Aries tambah ngawur.
“(Hik)
Cle....(Hik) Cleo!” jawab Virgo akhirnya.
“Ooh...”Aries
menarik nafas lega. Pikirnya siapa yang hilang. Tidak tahunya cuma kucing! Cleo
atau lengkapnya Cleopatra Sastrowardoyo itu nama kucing persia kesayangan
Virgo.
“Kok,
reaksinya cuma 'ooh' sih?!” protes Virgo dari seberang.
Aries
tergelak. “Lha emang aku harus gimana? Kamu tuh kucing ilang aja, reaksinya
kaya ada bom meledak. Paling juga lagi Cleo asyik nge-date ma Julius
Saputra!”
Perhatian:
Julius Saputra tuh nama kucing jantan yang sering ngapelin Cleo!
“Cleo
nggak ada sama Julius! Juliusnya malah lagi asyik ngelaba sama Tati Kamil!”
sembur Virgo.
Entah
kucing yang mana lagi si Tati Kamil itu.
“Ya
ampun, Vir. Coba kamu cari lagi yang bener. Di kolong tempat tidur atau di
dalam lemari kek! Belum-belum udah panik!” Aries menggelengkan kepalanya.
Bukan sekali ini saja ia tahu Virgo dalam
kondisi panic mode gara-gara 'Cleo hilang', 'Cleo lenyap', 'Cleo raib',
dsb. Belum barang-barang yang lain seperti, pulpen, buku, sampai flashdisc dan
HP!
Kalau
ada cewek yang panik karena kehilangan kacamata yang sebetulnya sedang
bertengger di atas kepalanya...ya Virgo! Kalau ada yang bertanya ke sana ke
mari mencari pulpen yang ternyata terselip dikupingnya... siapa lagi kalau
bukan Virgo! Dan bukan hanya sekali- dua kali gadis itu kesasar sampai ke
terminal waktu naik angkot gara-gara ketiduran!
Ceroboh,
pelupa, pikunan, error adalah kata-kata yang paling tepat untuk
menggambarkan cewek satu itu. Meskipun kerap melakukan kesalahan-kesalahan yang
unik, penampilan Virgo sama sekali jauh dari asal- asalan.
Sebaliknya
penampilan Virgo sangat rapi dan modis. Jadi dari luar, orang nggak bakalan
menyangka kalo cewek secantik Virgo tuh
ternyata rada error. Sikapnya terhadap orang- orang di
sekelilingnya juga cukup perhatian. Pendek kata, Virgo selalu berusaha menjaga
perasaan orang- orang di dekatnya. Sikap itulah yang membuat Aries jatuh hati.
Terlebih, Virgo pernah terpilih jadi mahasiswa teladan (bukan telatan lho!) di
kampusnya. Sebagai pacar, tentu Aries berusaha memaklumi kekurangan cewek itu.
Kekurangan Virgo ya cuma satu itu. P-E-L-U-P-A. Plus sifat mudah panik. Virgo
adalah tipe orang yang panik duluan baru berpikir. Yang menjengkelkan kalau
sudah kadung panik, dia hobi menyeret orang lain dalam kepanikannya. Well,
that's all. Tapi sumpah ngerepotin banget!
Berikut
ini adalah analisa Wulan, sahabat baik Virgo, mengenai penyebab ke-error-an
Virgo yang bisa dibilang sangat parah! “Sebenernya otak Virgo cuma kurang
sedikit bagian. Sayangnya bagian yang nggak ada itu justru bagian yang paling
penting!”
Bahkan awal perkenalan mereka pun merupakan buah ke-error-an cewek itu.
*****
PLAK! (Ceritanya flashback nih)
Aries
terbelalak. Cap tangan kemerahan tercetak jelas di pipi kanannya. Serasa mimpi.
Pagi-pagi sudah dihadiahi 'tabokan manis'. Pelakunya cewek cantik lagi!
“Jadi
loe yang namanya Aries ya?!” bentak Virgo galak, matanya menyorot tajam
segarang banteng Spanyol. Saat itu mereka masih belum saling mengenal.
Karena
masih shock, Aries cuma bisa mengangguk pelan.
“Ooh,
ini buaya jadi-jadian yang berani mainin sohib gue! Kurang ajar banget loe!
Emang loe kecakepan apa sampe berani mainin cewek?! Denger ya, sekali lagi loe
berani kurang ajar ama Wulan, gue laporin loe ke rektor biar di-DO! Loe tau
nggak, bokapnya Wulan tuh Oom dari sahabat
tetangga kakak angkatnya Pak Rektor tau! Loe macem-macem, nasib loe
bakalan sreeeet!” Virgo membuat gerakan memenggal leher dengan tangannya.
Aries
langsung berdiri dari kursinya. “Sori ya, Mbak!” Ia balas membentak. “Pertama,
loe sudah nampar gue. Kedua, loe sudah bentak-bentak gue di depan umum. Ketiga,
loe sudah nuduh gue yang nggak-nggak. Terakhir, loe sudah ngancem gue.
Gini-gini gue anak hukum, tau! Loe bisa gue tuntut dengan tuduhan pencemaran
nama baik dan perbuatan tidak meyenangkan!
“Dan
gue sama sekali nggak kenal sama yang namanya Wulan!” sergah Aries gusar.
Namun,
Virgo tetap tak gentar. “Oh, loe mau nuntut gue?! Ayo tuntut! Tuntut aja kalo
berani! Loe nuntut, gue kentut sampai loe semaput! Dasar pengecut! Bau kecut!”
semprotnya ganas. Padahal tingginya aja cuma sedada Aries.
Mahasiswa
lain mulai semakin banyak mengerumuni mereka. Bisik-bisik terdengar seperti
dengung tawon. Sebagian terkikik. Mumpung ada tontonan gratis. Lumayan,
itung-itung buat hiburan di tengah masa ujian yang menjemukan!
Sebelum
dua makhluk lain jenis itu mulai baku hantam, seorang cewek mungil bertampang
polos meyeruak dari kerumunan. Tergopoh-gopoh ia langsung menghampiri dua orang
yang sedang memancarkan aura peperangan itu.
“Vir-vir!
Aduh loe salah orang!” bisiknya panik.
“M-maksud
loe? Yang namanya Aries yang anak hukum tuh yang ini kan?” Virgo menunjuk Aries
dengan panik. Hilang sudah sikap galak yang dipamerkannya beberapa menit yang
lalu.
“Ya
ampun, Vir! Namanya memang sama-sama Aries, fakultasnya juga sama-sama hukum.
Tapi yang gue maksud tuh Daniel Ariesta! Yang loe bentak-bentak ini mah, Aries
Vega! Ketua BEM kita!”
J-DHAR!
Tampak kini Virgo benar-benar pucat. Diam-diam Aries tersenyum geli melihat
perubahan yang terjadi pada cewek itu. Situasi berbalik. Sekarang dia yang
berada di atas angin!
“Y-yah...
elo kalo cerita nggak jelas sih!”
“Iih,
enak aja! Elo itu yang langsung nyelonong sebelum gue sempat selesai cerita!
Tapi berani juga lo nampar Ketua BEM!”
“Oi!
Trus yang ini gimana dong! Gara-gara loe nih!” Virgo mulai panik.
Yee...kok
malah nyalahin gue! Wong elo yang nampar! Makanya, lain kali kalo ada orang ngomong,
dengerin dulu sampai selesai! Lagian lo katro amat! Bisa-bisanya nggak tahu
Ketua BEMnya sendiri!” keluh temannya gregetan.
“EHM!”
Aries sengaja berdehem keras. Dua cewek itu langsung terdiam.
“Sudah
selesai berantemnya?”
“Eh...?”
“Jadi
elo yang namanya Wulan? Cck, sohib loe ini sampai nampar gue gara-gara
ngebelain elo!” Seru Aries dengan tampang digalak-galakkan.
“Maaf, Kak....” Wulan cuma menunduk.
“Dan
elo!” Aries mendekati Virgo. “Loe masih mau ngelaporin gue ke Rektor biar gue
di- DO?! Loe mau ngentutin gue sampai gue semaput? Hmmm...?”
Semua
orang langsung terbahak-bahak, sementara kedua cewek itu makin tertunduk.
“M-maafin
saya, Kak...”
“Maaf?
Loe udah nampar en mempermalukan gue di depan umum! Loe pikir ini bisa selesai
cuma dengan 'maaf'?! Fiuh, enak banget ya?!”
“S-saya
akan lakuin apapun yang Kakak mau, asal Kakak mau maafin saya dan temen saya,”
ujar cewek itu dengan nada bergetar. Mata Aries langsung berkilat.
“Bener?”
“I-iya...”
“Kalo
gue minta ditraktir di Restoran Prancis sebulan penuh gimana?”
“(Glekh)
OK!”
“Kalo
gue minta lo terjun ke sumur, loe tetep mau ngelakuin?”
“(GLEEEKH!)
Yaa... masak Kakak tega sih...”
“Hmmm...”
Aries sengaja berlagak mikir. “OK! Gue minta nomor HP loe!” Akhirnya ia
mengeluarkan titah agungnya.
Virgo
terkesiap. Gitu doang? Kirain beneran mau disuruh terjun bebas ke sumur. “E-eh?
Buat apa, Kak...?”
“Cerewet
loe! Katanya loe bakal nurutin apapun perintah gue! Sekarang gue minta nomor HP
loe. Selanjutnya, loe kudu selalu standby kalo sewaktu-waktu gue lagi
butuh elo! Awas kalo nggak!” gertak Aries. “Ato loe lebih kepingin masalah ini
kita selesaikan di depan rektor, seperti kata loe tadi?”
“E-eh
iya iya!” Dengan panik Virgo menyebutkan nomor Hpnya yang langsung dicatat Aries.
“OK,
makasih ya. Tunggu komando gue! Bye!” Aries pun berlalu. Virgo diam saja saat
Aries menepuk kepalanya. Dalam hati Aries tersenyum puas. Cewek 'banteng' itu
kini tunduk bagai kerbau dicocok hidungnya. Begitulah awal perkenalan mereka
yang sempat diwarnai kesalahpahaman. Tapi well, pernah dengar istilah
'tersesat ke jalan yang benar'? Contoh kongkretnya aja, Colombus gak bakalan
nemuin benua Amerika kalo dia nggak kesasar, coz aslinya doi kan pingin
ke Hindia? Mau contoh yang lebih sederhana? Ya hubungan dua makhluk bernama
Aries dan Virgo ini.
Akhirnya,
setelah lama saling sms-an en telpon-telponan, pada tanggal 13 malam Jumat
Kliwon, diiringi kikikan khas Mbak Kuntil... maksudnya, di bioskop, di
tengah-tengah berlangsungnya film Kuntilanak, Aries pun menyatakan isi hatinya
pada Virgo. Tadinya reaksi Virgo malah menjerit ngeri. Bukan karena wajah Aries
yang mirip genderuwo (hehehe), tapi
karena saat itu ia lebih konsen pada akting sang Kuntil di layar. Akhirnya,
setelah Aries mengulangi pernyataannya, dengan senyum malu-malu kucing (emang
senyum kucing kaya apa sih?), Virgo menyambut perasaan Aries. Seisi dunia
serasa tersenyum pada Aries. Ia mencatat malam keramat itu sebagai hari paling
bersejarah baginya. Karena setelah 20 tahun menjomblo, akhirnya ia punya pacar,
sodara-sodara! Siapa bilang hari Jumat tanggal 13 itu sial? That was a
perfect lucky Friday13th for him!
*****
“Ries! Ries! Loe masih di sana kan?” teguran
keras Virgo membuyarkan nostalgia Aries.
“I-iya,
Say. Ada apa?”
“Kok
masih nanya 'ada apa' sih? Jadi dari tadi pas gue ngomong, lo tidur ato
gimana?! Pokoknya 5 menit lagi, loe harus nyampe di rumah gue! Bantu gue
nyariin Cleo, daya penciuman loe kan tajem! Gue tunggu! Telat dari batas waktu,
kita P-U-T-U-S!” omel Virgo.
Aries
langsung terkaget-kaget, “Apa, Vir?! 5 Menit?! Jangan bercanda! Rumah kita kan
jauh! Paling cepat aja masih butuh 20 menit! Lagian aku kan belum mandi!”
“Yup!
Dan waktu kamu sekarang tinggal 4 menit!” desis Virgo tanpa belas kasihan.
“WUAAAAAAAAA!”
Dengan level kepanikan mencapai stadium 5, Aries langsung melesat menuju garasi
dan menunggangi Tiger kesayangannya. Tanpa sempat cuci muka, gosok gigi,
apalagi luluran.
Ting-Tong! Masih dengan nafas Senin-Kemis,
Aries memencet bel rumah Virgo. Hubungannya dengan Virgo selamat! Tepat 5
menit! Dan itu dicapainya dengan perjuangan gila-gilaan. Tercatat 5 tong sampah
terguling, 3 kucing keserempet, dan 1 tukang bakso terpaksa dilarikan ke rumah
sakit gara-gara kena 'sun' Tigernya waktu ngebut tadi. Setelah ini dia pasti
jadi buronan yang paling dicari-cari polisi lalu lintas!
Kriiek...
tak lama kemudian Virgo sendiri yang membukakan pintu dan... masih memakai
piama!
“Ries?”
serunya berbinar. “Ngapain Minggu pagi ke sini? Kangen yaaaa?”
Hampir
step Aries mendengarnya, “Viiir? B-bukannya kamu tadi yang telpon aku sambil
nangis-nangis. Nyuruh aku buru-buru ke sini?” tanya Aries ngeri. Perasaannya
mulai gak enak.
Virgo
mengerutkan kening, “ Aku? Nelpon kamu?
Nangis? Kapan? Iiih! Kamu amnesia ya?” Virgo terkikik tanpa dosa.
“Cleo,
ku-kucing kamu itu ilang kan?” tanya Aries was-was.
Dan...
meeoong, tiba-tiba yang dimaksud muncul dari sela-sela kaki Virgo! Menatapnya
dengan angkuh, sekaligus merontokkan persendian Aries. Cowok itu lemas
seketika. Sudah bisa dipastikan, lagi-lagi ia menjadi korban ke-error-an
gadisnya!
Senyum
di wajah Virgo langsung lenyap. “Eh?! Siapa bilang Cleo ilang?! Loe jahat Ries!
Masa loe doain Cleo ilang sih?! Keterlaluan! Sekarang juga kita P-U-T-U-S!”
teriak Virgo. BLAM! Pintu dibanting tepat di depan hidung Aries.
“TIIIIIDAAAAAKKK!”
Aries menjerit pilu. Ia berlutut, meraung-raung, menggedor-gedor pintu sambil
bercucuran air mata. Memohon-mohon untuk dibukakan pintu. Persis kaya adegan di
film Ratapan Anak Tiri. Sangat
mengharukan, benar-benar menguras air mata!
Eit! Salah kalo kalian kira cerita ini sudah
berakhir begitu saja. Beberapa lama kemudian segerombolan manusia muncul di
belakangnya, menyanyi dengan suara cempreng. Lho mereka kan Inge, Wulan Devon,
dan masih banyak lagi teman-temannya?!
“Happy
Birthday to You! Happy Birthday to You!” sorak mereka beramai-ramai.
Dan
belum habis semua kejutan itu, tiba-tiba pintu terbuka dan Virgo muncul, kali
ini ia sudah berdandan dan memakai gaun putih cantik. Tangannya membawa sebuah
kue tart besar yang menggiurkan, lilin merah berbentuk angka 23 bertengger
manis di atasnya.
Aries
masih membeku, shock dengan semua itu. Tiba-tiba Virgo memeluknya lalu
mengecupnya lembut (padahal Aries kan belon gosok gigi!). “Met ultah ya, honey.
Sorry kalo aku bikin kamu jantungan. Tapi kamu suka kejutannya kan?” ujar
Virgo sambil tertawa. Semua orang pun bersorak gaduh.
“Ng...
makasih, Say. Tapi siapa yang lagi ultah?” Aries celingukan seperti orang
ling-lung.
“Aduh
Ries. Masa kamu bisa lupa sama ultah kamu sendiri? Kik kik kik” Virgo terkikik
ala Sasha dari serial OB.
“Tunggu!” pekik Wulan tiba-tiba. “Vir! Aries ultahnya beneran hari ini kan?!”
“Iih!
Wulan gimana sih. Ya iyalah!” Sergah Virgo yakin seyakin-yakinnya. “E-eh, bener
kan Ries?” Kali ini nadanya terdengar sangat nggak meyakinkan!
“Vir...”
Ujar Aries gemetar, jantungnya sudah nggak kuat lagi menghadapi segala ke-error-an
cewek itu hari ini. “Ultah gue... masih bulan depan.”
“UPS!
Kik kik kik. Ya maap! Kik kik kik.”
GUBRAAAAKKK!!!
GEDUMBRANG!!! PYAR!!! Wulan dan jamaahnya pun langsung pingsan dengan gemilang!
BY: KAWAII NEKO
Ini cover majalah yang memuat karya Neko... vokalis Jonas Brother. Ca'em banget deh
ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic