Tahukah kalian darimana asal kata "Kindergarten" atau TK atau yang kalau di Madura disebut sebagai TNK (Taman Nak Kanak) ini berasal? Menurut penyelidikan Neko, kata ini pertama kali digunakan di era Cinderella. Iya, Cinderella yang itu tuh. Yang suka dugem malem-malem sampai akhirnya buru-buru pulang dan meninggalkan sebelah sepatu kaca pinjaman dari ibu peri itu.
ALKISAH....
Karena setelah bertahun-tahun menikah tidak segera dikaruniai anak, Cinderella berkata kepada pangeran yang menikahinya, "Lord, aku kesepian di sini. Ijinkan aku mengumpulkan anak-anak kecil di seluruh negeri. Mereka yang tidak mampu untuk meraih pendidikan secara layak, biar aku dan para cendekiawan istana yang mendidik mereka."
Sang Pangeran terharu dengan kata-kata istrinya. Tidak saja dia membangun sekolah kecil di samping istana, ia bahkan menawarkan dirinya sendiri untuk turut mendidik anak-anak itu dalam bidang olahraga (berkuda, memanah, polo, catur, blitz ball, etc), dan juga sejarah dunia.
Maka Cinderella pun mengumpulkan hampir semua anak kecil di negerinya, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bersama suaminya, para cendikiawan istana dan tentu saja sang ibu peri yang sudah pensiun menjadi peri, Cinderella mengajari anak-anak itu tentang berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutukan anak-anak itu untuk hidup. Karena mereka masih anak-anak, maka jelas kegiatannya lebih banyak yang menyenangkan. Cinderella dan para kru sekolah itu harus memutar otak agar anak-anak itu bisa tetap belajar sambil bermain. Nggak mungkin anak-anak semungil itu disuruh langsung bikin makalah dan segebok skripsi!
Maka, daripada hanya berdiam diri di dalam kelas, Cinderella dan para guru lebih sering mengajak mereka berkeliling istana, mendaki bukit, menjelajah hutan, dan menyusuri sungai sambil sedikit-sedikit memasukkan elemen-elemen pelajaran dan pendidikan bagi mereka.
Cinderella sangat menyukai kegiatan barunya sebagai seorang pendidik. Dia berpikir, "Memang sudah seharusnya hal-hal seperti ini yang dilakukan oleh para putri." Seorang putri tidak seharusnya cuma tidur siang sepanjang tahun ala beruang hibernasi sambil berharap akan ada pangeran tampan yang membangunkannya dengan sebuah ciuman. Seorang putri harus bekerja keras agar bisa membuat perubahan dan kemajuan bagi rakyatnya.
Salah satu kegiatan yang paling disukai anak-anak itu adalah berkebun. Sembari anak-anak itu bermain lempar-lemparan tanah, siram-siram air, dan lempar-lempar cacing (kok kayak film India ya?), biasanya Ibu Peri dan guru-guru asistennya akan memperkenalkan berbagai jenis tanaman kepada mereka. Bahkan akhirnya mereka pun sedikit-sedikit mulai melakukan pengamatan bagaimana cara beternak lebah. Suatu hari salah seorang anak dengan polosnya bertanya kepada Cinderella, "Matron*, apa nama sekolah kita?"
Cinderella berpikir sejenak. Lalu sambil tersenyum ia berkata kepada semua anak dan guru yang ada di sekitarnya saat itu, "Garden. Sekolah ini adalah 'garden' tempat kami para guru bertanam ilmu. Dan kalian adalah 'SEED', bibit-bibit unggulan yang akan segera berkembang menjadi pohon-pohon kokoh yang menjulang, berdaun rindang, dan menghasilkan buah-buah yang enak. Suatu saat, kalianlah yang akan menggantikan kami untuk mengajari adik-adik kalian."
Maka sejak itu sekolah itu pun disebut GARDEN. Karena sekolah itu dipelopori oleh Cinderella, beberapa orang menyebutnya sebagai CINDER GARDEN (Sekolah Abu). Tadinya mereka menyebutnya secara sembunyi-sembunyi karena takut akan menyinggung Cinderella. Namun, Cinderella hanya tertawa saja setelah akhirnya mengetahui julukan bagi sekolah itu, "Kalian tahu legenda burung Phoenix? Setelah menua dan akhirnya mati, Phoenix akan terbakar menjadi abu. Tapi dari abu itulah kemudian akan muncul kehidupan yang baru. Rangkaian kehidupan yang tak pernah putus. Abu burung Phoenix itu seperti filosofi GARDEN kita bukan?"
Sejak mengelola sekolah itu, Cinderella jadi semakin baik dan dicintai rakyatnya. Dia tak lagi suka dugem dari satu pesta dansa ke satu pesta dansa lain seperti biasanya. Hari-harinya diisi dengan belajar dan mengajar. Ia pun tak lagi galau karena belum dikaruniai anak. Baginya, semua anak di negerinya adalah anak-anak yang dianugrahkan Tuhan baginya.
Rakyat yang semakin mencintai Cinderella meemberinya julukan "Queen Kinderella" karena kebaikan hatinya. Lama-lama sebutan CINDER GARDEN pun berganti menjadi KINDER GARDEN. Sekolah yang mengajarkan kebaikan bagi murid-muridnya.Terutama karena pada suatu ketika sekolah itu pernah benar-benar terbakar sampai nyaris menjadi abu gara-gara kecerobohan salah satu pelayan istana yang menyenggol jatuh lentera. Namun, Cinderella tidak menghukum pelayan itu dan malah membangun lagi sekolahnya dari nol dibantu oleh semua orang yang menyayanginya. Julukan CINDER GARDEN atau SEKOLAH ABU pun dirasa tidak cocok. Maka nama KINDER GARDEN pun jadi semakin paten di kalangan rakyat.
Para negara tetangga yang mengetahui perkembangan pesat sumber daya manusia di negeri tempat Cinderella memerintah jadi tertarik untuk mengadopsi sistem sekolah untuk anak-anak itu. Mereka mengira bahwa lembaga itu memang bernama KINDERGARTEN. Sejak itu, sekolah-sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak kecil pun bermunculan di negara-negara tetangga. Semua orang semakin sadar bahwa anak-anak adalah corong zaman yang perlu dipersiapkan kualitasnya sejak dini.
Dan itulah darimana kata "KINDERGARTEN" alias TK alias TNK (Taman Nak Kanak) berasal.
By: Mizuki-Arjuneko >_
Pas Neko posting ini di FB, banyak yang pada bingung ama cerita di atas. Bingungnya coz kok Neko bawa-bawa Cinderella segala? Bukannya "kindergarten" itu dari bahasa Jerman ya? Begitu kata mereka huahaha...
Ya iyalah. Namanya juga "FILONEKO" dan bukannya "FILOLOGI". Filoneko itu berarti "kamus terserah gue" XD Neko aja baru tahu kalau ternyata kindergarten itu dari bahasa Jerman. Berkat postingan ini, Neko dapat pengetahuan baru deh. Malah ada kenalan di FB yang namanya Mbak Hirmaningsih berbaik hati membagi postingan blog-nya yang kebetulan membahas secara lumayan detail siapa tokoh di balik kata "kindergarten" ini. Whoa COOL! Thank you Mbak Hirman! XD
Kalau mau tahu versi asli "asal kata kindergarten" yang belum diacak-acak ama Neko, langsung klik link di bawah ini aja:
http://niggyrivai.wordpress.com/2012/02/27/berkenalan-dengan-tokoh-praktisi-anak/
ALKISAH....
Karena setelah bertahun-tahun menikah tidak segera dikaruniai anak, Cinderella berkata kepada pangeran yang menikahinya, "Lord, aku kesepian di sini. Ijinkan aku mengumpulkan anak-anak kecil di seluruh negeri. Mereka yang tidak mampu untuk meraih pendidikan secara layak, biar aku dan para cendekiawan istana yang mendidik mereka."
Sang Pangeran terharu dengan kata-kata istrinya. Tidak saja dia membangun sekolah kecil di samping istana, ia bahkan menawarkan dirinya sendiri untuk turut mendidik anak-anak itu dalam bidang olahraga (berkuda, memanah, polo, catur, blitz ball, etc), dan juga sejarah dunia.
Maka Cinderella pun mengumpulkan hampir semua anak kecil di negerinya, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bersama suaminya, para cendikiawan istana dan tentu saja sang ibu peri yang sudah pensiun menjadi peri, Cinderella mengajari anak-anak itu tentang berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutukan anak-anak itu untuk hidup. Karena mereka masih anak-anak, maka jelas kegiatannya lebih banyak yang menyenangkan. Cinderella dan para kru sekolah itu harus memutar otak agar anak-anak itu bisa tetap belajar sambil bermain. Nggak mungkin anak-anak semungil itu disuruh langsung bikin makalah dan segebok skripsi!
Maka, daripada hanya berdiam diri di dalam kelas, Cinderella dan para guru lebih sering mengajak mereka berkeliling istana, mendaki bukit, menjelajah hutan, dan menyusuri sungai sambil sedikit-sedikit memasukkan elemen-elemen pelajaran dan pendidikan bagi mereka.
Cinderella sangat menyukai kegiatan barunya sebagai seorang pendidik. Dia berpikir, "Memang sudah seharusnya hal-hal seperti ini yang dilakukan oleh para putri." Seorang putri tidak seharusnya cuma tidur siang sepanjang tahun ala beruang hibernasi sambil berharap akan ada pangeran tampan yang membangunkannya dengan sebuah ciuman. Seorang putri harus bekerja keras agar bisa membuat perubahan dan kemajuan bagi rakyatnya.
Salah satu kegiatan yang paling disukai anak-anak itu adalah berkebun. Sembari anak-anak itu bermain lempar-lemparan tanah, siram-siram air, dan lempar-lempar cacing (kok kayak film India ya?), biasanya Ibu Peri dan guru-guru asistennya akan memperkenalkan berbagai jenis tanaman kepada mereka. Bahkan akhirnya mereka pun sedikit-sedikit mulai melakukan pengamatan bagaimana cara beternak lebah. Suatu hari salah seorang anak dengan polosnya bertanya kepada Cinderella, "Matron*, apa nama sekolah kita?"
Cinderella berpikir sejenak. Lalu sambil tersenyum ia berkata kepada semua anak dan guru yang ada di sekitarnya saat itu, "Garden. Sekolah ini adalah 'garden' tempat kami para guru bertanam ilmu. Dan kalian adalah 'SEED', bibit-bibit unggulan yang akan segera berkembang menjadi pohon-pohon kokoh yang menjulang, berdaun rindang, dan menghasilkan buah-buah yang enak. Suatu saat, kalianlah yang akan menggantikan kami untuk mengajari adik-adik kalian."
Maka sejak itu sekolah itu pun disebut GARDEN. Karena sekolah itu dipelopori oleh Cinderella, beberapa orang menyebutnya sebagai CINDER GARDEN (Sekolah Abu). Tadinya mereka menyebutnya secara sembunyi-sembunyi karena takut akan menyinggung Cinderella. Namun, Cinderella hanya tertawa saja setelah akhirnya mengetahui julukan bagi sekolah itu, "Kalian tahu legenda burung Phoenix? Setelah menua dan akhirnya mati, Phoenix akan terbakar menjadi abu. Tapi dari abu itulah kemudian akan muncul kehidupan yang baru. Rangkaian kehidupan yang tak pernah putus. Abu burung Phoenix itu seperti filosofi GARDEN kita bukan?"
Sejak mengelola sekolah itu, Cinderella jadi semakin baik dan dicintai rakyatnya. Dia tak lagi suka dugem dari satu pesta dansa ke satu pesta dansa lain seperti biasanya. Hari-harinya diisi dengan belajar dan mengajar. Ia pun tak lagi galau karena belum dikaruniai anak. Baginya, semua anak di negerinya adalah anak-anak yang dianugrahkan Tuhan baginya.
Rakyat yang semakin mencintai Cinderella meemberinya julukan "Queen Kinderella" karena kebaikan hatinya. Lama-lama sebutan CINDER GARDEN pun berganti menjadi KINDER GARDEN. Sekolah yang mengajarkan kebaikan bagi murid-muridnya.Terutama karena pada suatu ketika sekolah itu pernah benar-benar terbakar sampai nyaris menjadi abu gara-gara kecerobohan salah satu pelayan istana yang menyenggol jatuh lentera. Namun, Cinderella tidak menghukum pelayan itu dan malah membangun lagi sekolahnya dari nol dibantu oleh semua orang yang menyayanginya. Julukan CINDER GARDEN atau SEKOLAH ABU pun dirasa tidak cocok. Maka nama KINDER GARDEN pun jadi semakin paten di kalangan rakyat.
Para negara tetangga yang mengetahui perkembangan pesat sumber daya manusia di negeri tempat Cinderella memerintah jadi tertarik untuk mengadopsi sistem sekolah untuk anak-anak itu. Mereka mengira bahwa lembaga itu memang bernama KINDERGARTEN. Sejak itu, sekolah-sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak kecil pun bermunculan di negara-negara tetangga. Semua orang semakin sadar bahwa anak-anak adalah corong zaman yang perlu dipersiapkan kualitasnya sejak dini.
Dan itulah darimana kata "KINDERGARTEN" alias TK alias TNK (Taman Nak Kanak) berasal.
By: Mizuki-Arjuneko >_
Pas Neko posting ini di FB, banyak yang pada bingung ama cerita di atas. Bingungnya coz kok Neko bawa-bawa Cinderella segala? Bukannya "kindergarten" itu dari bahasa Jerman ya? Begitu kata mereka huahaha...
Ya iyalah. Namanya juga "FILONEKO" dan bukannya "FILOLOGI". Filoneko itu berarti "kamus terserah gue" XD Neko aja baru tahu kalau ternyata kindergarten itu dari bahasa Jerman. Berkat postingan ini, Neko dapat pengetahuan baru deh. Malah ada kenalan di FB yang namanya Mbak Hirmaningsih berbaik hati membagi postingan blog-nya yang kebetulan membahas secara lumayan detail siapa tokoh di balik kata "kindergarten" ini. Whoa COOL! Thank you Mbak Hirman! XD
Kalau mau tahu versi asli "asal kata kindergarten" yang belum diacak-acak ama Neko, langsung klik link di bawah ini aja:
http://niggyrivai.wordpress.com/2012/02/27/berkenalan-dengan-tokoh-praktisi-anak/
ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic