Sambungan dari postingan yang lalu (CLICK THIS)
Masih seputar bab 1 dari buku pengantar filsafat yang Neko baca.
Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana, "Coba sebutkan kepada saya berapa jenis manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya!"
Filsuf itu menarik napas panjang dan berpantun:
Ada orang yang tahu di tahunya.
Ada orang yang tahu di tidak tahunya.
Ada orang yang tidak tahu di tahunya.
Ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya.
"Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar?" sambung orang awam itu, penuh hasrat dalam ketidaktahuannya.
"Mudah saja," jawab filsuf itu. "Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu."
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-keduanya. Berfilsafat mendorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
(Daftar Pustaka: S. Suriasumantri, Jujun. 2001. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: CV Muliasari.)
Kalau Neko singkat, mungkin berfilsafat itu = terus belajar sambil tetap berendah hati.
Aniwei habis baca halaman di atas, Neko jadi pingin bikin semacam dialog lucu-lucuan. A di sini adalah seorang filsuf rendah hati. Mungkin namanya adalah SoCATres. Suatu hari dia didatangi oleh B yang seorang scientist alias ilmuwan bernama...Albert EinsCAT? =p
Maka terjadilah percakapan berikut ini:
A: Hahahahahahahaha
B: Ehm! Apa yang sedang kita tertawakan sebenarnya?
A: Entahlah? Mungkin si penulis tulisan aneh ini?
Masih seputar bab 1 dari buku pengantar filsafat yang Neko baca.
Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana, "Coba sebutkan kepada saya berapa jenis manusia yang terdapat dalam kehidupan ini berdasarkan pengetahuannya!"
Filsuf itu menarik napas panjang dan berpantun:
Ada orang yang tahu di tahunya.
Ada orang yang tahu di tidak tahunya.
Ada orang yang tidak tahu di tahunya.
Ada orang yang tidak tahu di tidak tahunya.
"Bagaimanakah caranya agar saya mendapatkan pengetahuan yang benar?" sambung orang awam itu, penuh hasrat dalam ketidaktahuannya.
"Mudah saja," jawab filsuf itu. "Ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah apa yang kau tidak tahu."
Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan kedua-keduanya. Berfilsafat mendorong untuk mengetahui apa yang telah kita tahu dan apa yang belum kita tahu. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah kita ketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah kita jangkau.
(Daftar Pustaka: S. Suriasumantri, Jujun. 2001. Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: CV Muliasari.)
DesCATres said: Cogito Ergo Feles Sum (I Think, Therefore I Am A Cat) |
Maka terjadilah percakapan berikut ini:
B: Hey! Apakah kamu filsuf?
A: Humm? Tidak pernah merasa begitu. Siapa yang bilang?
B: Orang-orang bilang kamu tahu tentang banyak hal.
A: Sejujurnya, lebih banyak hal-hal yang tidak aku ketahui. ^^
B: Aku menyebut diriku sebagai ilmuwan. Aku sudah belajar di berbagai universitas top. Journal-journal penelitianku tersebar di berbagai mass media dan kumpulan journal top baik nasional maupun internasional. Kurasa aku hampir-hampir mengetahui semua hal. Walau aku tetap tidak puas.
A: Kapan terakhir kali kau menengadah ke arah langit dan mencoba menghitung bintang-bintang? Kapan kau terakhir kali mencoba mendaki bukit dan melihat luasnya alam sekitar? Pernahkah kau mencoba berpijak kembali ke bumi?
B: Haha...saya hanya menguji Anda. Orang-orang itu benar. Anda memang filsuf. Anda orang yang paling tidak tahu apa-apa!
A: Aku tidak tahu apakah aku benar-benar filsuf. Tapi aku sepakat yang terakhir. Pada kesimpulannya aku memang tidak tahu apa-apa.
B: Ajari aku sesuatu!
A: Tapi apa yang harus aku ajarkan?
B: Ajari aku agar aku tahu bahwa aku tidak tahu.
A: Tapi aku bahkan tidak tahu apakah aku memang tahu atau tidak @_@
B: .....
A: .....
B: Hahahahahaha
A: Hahahahahahahaha
B: Ehm! Apa yang sedang kita tertawakan sebenarnya?
B: Hahahah! Benar! Dia mencoba menulis tulisan seperti ini padahal dia belum menyelesaikan bab pertama buku pengantar filsafatnya. Kita lihat apakah dia bisa menyelesaikan membaca bukunya semester ini.
A: Yang benar? Akhirnya dia bisa melewati bab kata pengantar rupanya? Hahaha
Aku: =_________=" (ASEM! Utekku panas!)
Well...inilah cara Neko untuk mencoba memahami sekelumit dari sekian banyak yang nggak Neko paham... Hafuuuh
Hiya SoCATres, ArisCATeles, CATlos XD XD oh wait! One more! Al-CATzhali?? XD
Hiya SoCATres, ArisCATeles, CATlos XD XD oh wait! One more! Al-CATzhali?? XD
ConversionConversion EmoticonEmoticon Off Topic